Culinary: Omah Kecebong

22.46 Elizabeth Grace S. 0 Comments



Omah Kecebong

Ini review yang super telaaat. Saya ke Omah Kecebong sekitar bulan September 2016 yang lalu tapi baru menuliskannya sekarang hihi.

Omah Kecebong ini lokasinya di pedesaan, jadi tempatnya asri, sejuk, silir alias banyak anginnya. Ciri khas Omah Kecebong yaitu terdapat beberapa orang-orangan sawah memakai kaos dan caping (topi tradisional dari anyaman bambu) di bagian depan gubug makan ini. Bagi yang hobi foto-foto maka tempat ini cocok untuk Anda. 

Orang-orangan sawah

Selain tempat makan, Omah Kecebong juga merupakan guest house dan punya banyak koleksi tanaman holtikultura.


Kami memesan beberapa menu yaitu tumis lompong, ayam goreng, nasi bakar isi ayam, jus sirsak, dan jus mangga. Apa itu tumis lompong? Lompong adalah batang tanaman talas yang kemudian di potong-potong dan ditumis dengan berbagai bumbu. Rasanya tidak pahit, teksturnya empuk, malah seperti terong yang di tumis :O

Our late lunch: nasi bakar isi ayam, tumis lompong, ayam goreng, jus mangga, jus sirsak

Silly pose :p

Mas Grad and I at Omah Kecebong
Selain tempatnya asri dan bersih, pelayanannya juga baik. Mbak-mbak, mas-mas, hingga bapak-bapak penjaga parkiran pun ramah-ramah. Jika ingin ke tempat ini silakan ditengok dulu website Omah Kecebong di sini. Berikut saya sertakan maps-nya:

0 komentar:

Talkshow dan Peragaan Busana Batik: Mahakarya Batik Pelangi Jogja

22.36 Elizabeth Grace S. 0 Comments



Dimas Ajhi, Caterina Hapsari, Puteri Indonesia DIY 2017 (Serafina Saputro), Diajeng Ibeth dengan latar batik motif Jogja Istimewa

Hari Kamis, 16 Februari 2017 yang lalu, saya bertugas menghadiri Talkshow dan Peragaan Busana Batik yang diselenggarakan oleh Gerakan Cinta Batik Sebagai Mahakarya Indonesia (GCBMI) di Jogja City Mall. Acara ini dihadiri oleh para pengrajin batik di Jogja, penggemar batik, dan duta-duta wisata di DIY. Walaupun acaranya molor satu jam, talkshow yang diberikan cukup menarik. Narasumber yang hadir dari berbagai latarbelakang yaitu Livy Laurens (Ketua GCBMI), Pak Supriyanto (Tim Sosialisasi Batik Jogja Istimewa), Caterina Hapsari (Designer dan Official Judges Puteri Indonesia DIY 2017), dan satu Bapak yang saya lupa namanya sebagai utusan GKR Mangkubumi yang berhalangan hadir saat itu.

Dalam acara ini juga diperkenalkan satu motif batik baru yang diharapkan menjadi simbol Yogyakarta yaitu batik motif Jogja Istimewa. Motif batik ini dibuat oleh GKR Mangkubumi dan pembuatannya bekerja sama dengan masyarakat Gilangharjo yang saat ini kebanyakan bekerja sebagai pengrajin batik. Bapak Supriyanto merupakan salah satu warga desa Gilangharjo, Bantul yang menjadi tim sosialisasi Batik Jogja Istimewa. Ia mengatakan bahwa motif batik Jogja Istimewa ini diperkenalkan pertama kali pada tanggal 07 Januari 2017. Memang saat ini belum banyak yang tahu mengenai batik motif ini namun harapannya dari hari ke hari makin banyak yang mengenal dan menggunakannya.

Bapak Supriyanto pun tak lupa memperkenalkan desa Gilangharjo sebagai salah satu sentra pembuat batik terbesar di Bantul. Kita dapat pergi ke sana, melihat-lihat motif batik yang ada, dan jika tertarik untuk membuat baju maka mereka siap menerima order jahitan yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Tak hanya itu, anak-anak desa ini juga aktif nguri-uri budaya dengan rajin latihan tari bersama-sama, mereka juga sempat tampil menari dalam acara talkshow kemarin.

Livy Laurens sebagai ketua Gerakan Cinta Batik Sebagai Mahakarya Indonesia mengatakan bahwa kita sebagai anak muda tidak perlu malu untuk menggunakan batik, seharusnya kita bangga karena batik sebagai peninggalan berharga sudah diakui dunia. Batik dahulu dianggap identik dengan orang tua namun kini anak-anak muda dapat menggunakan batik dengan berbagai design unik yang mengikuti perkembangan mode. Sedangkan Caterina Hapsari menganggap batik sebagai identitas. Saya setuju dengan pendapat ini. Batik sebagai mahakarya Indonesia seharusnya kita anggap sebagai identitas atau karakter tersendiri di banding negara lain. 

Sesi terakhir acara ini ditutup dengan peragaan busana oleh designer dari Gilangharjo, Bantul bernama Bayu Kuntani. Ia menghadirkan motif-motif khas tiap kabupaten dan kota di DIY: Motif batik Sinom Parijotho dari Kabupaten Sleman, Motif Ceplok Kembang Kates dari Kabupaten Bantul, motif Walang dari Kabupaten Gunungkidul, motif Geblek Renteng dari Kabupaten Kulonprogo, dan motif-motif khas Kota Jogja.


Miss Bantul, Koko Cici Jogja, Dimas Diajeng Sleman, Dimas Diajeng Bantul, Duta Bahasa Yogyakarta, Dimas Diajeng Jogja, Duta HIV/AIDS


Dimas Ajhi, Dimas Dito, Diajeng Vivin, Diajeng Ibeth


Keluarga @dimjengsleman



Bangga, Cinta, dan Mari Pakai Batik!

0 komentar:

Mini Trip: Desa Wisata Ledok Sambi, Sleman

00.11 Elizabeth Grace S. 1 Comments



pemandangan dari atas

Sejak pagi langit Yogyakarta gelap pekat namun udaranya sejuk, pas banget buat jalan-jalan. Mini trip kali ini kami pergi bertiga: saya, Kezia, dan Mas Grad. Jadi habis kebaktian Gereja, kami menyantap soto sambil merencanakan mau pergi kemana. Ada beberapa pilihan tujuan yaitu pantai, candi, atau ke Kaliurang. Akhirnya kami memilih pergi ke Kaliurang. Di tengah perjalanan, kami malah terpikir untuk mengunjungi desa wisata yang ada sungainya, jadi kami bisa mainan air disitu. Akhirnya setelah lihat instagram @ledoksambi, kami memutuskan untuk pergi ke sana. Akun instagram desa wisata Ledok Sambi ini merupakan salah satu cara kreatif pemanfaatan media sosial untuk menggaet wisatawan. 

Tak sulit menemukan desa wisata ini, cukup lurus saja mengikuti Jalan Kaliurang, nanti desa wisata Ledok Sambi ada di kanan jalan. Bisa juga menggunakan Google Maps kalau memang kesulitan. Ada plang-plang penunjuk jalan di sepanjang jalan desa yang memudahkan pengunjung menemukan tempat tujuan. Udaranya sejuk, banyak terdapat pepohonan dimana-mana. Untuk menuju sungainya, kita harus menuruni anak tangga terlebih dahulu. Walaupun hari Minggu namun tidak banyak pengunjung di desa wisata Ledok Sambi ini. Hal ini merupakan keuntungan bagi kami karena bisa bermain air sepuasnya :p


Kezia the explorer


Sebelum saya dan Mas Grad ikutan nyebur :p 



Sungai di desa wisata Ledok Sambi
Hati-hati saat bermain di sungai, batunya licin sehingga gampang membuat terpeleset. Sungainya tidak dalam kok.


the trio

Untuk masuk ke Desa Wisata Ledok Sambi, tidak dipungut biaya masuk maupun parkir. Bisa main di sungai sepuasnya juga. Kecuali kalau memang mau mengadakan acara semacam outbond/camping bisa langsung kontak pengurus desa wisata tersebut.

Berikut saya sertakan mapsnya:



1 komentar:

Puteri Indonesia DIY 2017

20.55 Elizabeth Grace S. 0 Comments



Rangkaian pemilihan Puteri Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta 2017 berlangsung mulai bulan November-Desember 2016 yang lalu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi pun cukup mudah seperti mengisi formulir pendaftaran resmi, foto ukuran 4R dalam beberapa posisi, dan menyertakan kemasan produk Mustika Ratu.
Setelah beberapa minggu, pihak penyelenggara menghubungi peserta melalui email untuk datang ke Kantor Kabare Yogyakarta untuk screening awal. Peserta diukur tinggi dan berat badannya kemudian masuk ke salah satu ruangan untuk diinterview menggunakan Bahasa Inggris. Saya kurang tahu apakah ada peserta yang digugurkan di tahap ini atau tidak. Setelah seminggu kemudian pihak penyelenggara menghubungi kembali melalui email sebagai pemberitahuan untuk seleksi pemilihan semifinalis (30 besar) Puteri Indonesia DIY 2017 yang dilaksanakan di Sheraton Mustika Hotel Yogyakarta. Seleksi ini dibagi dalam dua hari yaitu tanggal 19 dan 20 November 2016. Ada enam juri yang bergantian memberikan pertanyaan, peserta juga diminta menunjukkan bakatnya.

Semifinalis Puteri Indonesia DIY 2017

Peserta yang lolos menjadi semifinalis Puteri Indonesia DIY 2017 dihubungi melalui email dan diumumkan melalui akun instagram resmi @puteriindonesiadiy. Tahap selanjutnya yaitu sesi tanya jawab dan unjuk bakat di Jogja City Mall. Tidak semua peserta menampilkan bakatnya, puji Tuhan saya menjadi salah satu peserta yang dipilih maju. Saat itu saya menari Golek Sulung Dayung. Pengumuman peserta yang lolos menjadi finalis Puteri Indonesia DIY 2017 diumumkan langsung pada sore harinya.


@dimjengsleman setelah pengumuman finalis PI DIY 2017


Finalis Puteri Indonesia DIY 2017 menjalani karantina selama 3 hari. Tiap hari diisi dengan pemberian materi dan latihan opening dance untuk malam final. Pada hari terakhir karantina kami juga diajak mengunjungi sentra pengrajin perak di Yogyakarta yaitu HS Silver. Kami diberi kesempatan belajar membuat kerajinan perak:




Meski pemilihan Puteri Indonesia DIY 2017 sudah berakhir namun kami tetap menjaga kekompakan dengan rutin mengadakan pertemuan. Kami juga sedang mengusahakan membuat satu asosiasi sebagai wadah finalis Puteri Indonesia DIY dari tahun ke tahun.







0 komentar:

Dimas Diajeng Sleman 2016

00.00 Elizabeth Grace S. 0 Comments



Sekitar setahun yang lalu, Ikatan Dimas Diajeng Sleman membuka pendaftaran Pemilihan Dimas Diajeng Sleman 2016. Pemilihan ini diadakan tiap dua tahun sekali. Tujuan utama pemilihan Dimas Diajeng Sleman bukan hanya menjadi duta wisata saja melainkan sebagai "paket komplit" yang tidak hanya terfokus pada pariwisata tetapi juga pada budaya, pendidikan, serta menjadi role model bagi generasi muda. Persyaratannya tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, seperti Warga Negara Indonesia (WNI) dan melampirkan KTP, sehat jasmani dan rohani, berusia 17-25 tahun, belum menikah, lulus SMA/SMK/Sederajat, berat dan tinggi badan proporsional (Dimas minimal 165cm, Diajeng minimal 160cm), berkepribadian menarik, berprestasi, dinamis, kreatif, komunikatif, menguasai bahasa asing (minimal Bahasa Inggris), belum pernah menjuarai pemilihan Duta Wisata serupa di daerah lain. Sedangkan persyaratan administrasi yang harus dipenuhi antara lain pas foto berwarna ukuran 4x6 sebanyak dua lembar, foto close up dan full body dengan background putih ukuran 4R dengan dresscode office look, fotokopi KTP dan KTM, fotokopi ijazah SMA/SMK/sederajat, fotokopi sertifikat kejuaraan bila ada, daftar riwayat hidup atau CV terbaru, dan mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan.

Tahap-tahap pemilihan yaitu:
1. Seleksi Tertulis
Seleksi ini bertujuan menguji pengetahuan peserta mengenai pariwisata, kebudayaan Yogyakarta, dan pengetahuan umum.

2. Seleksi Wawancara
Dari semua peserta yang mengikuti seleksi tertulis tersebut, dipilih 60 besar (30 semifinalis Dimas, 30 semifinalis Diajeng) yang harus mengikuti tes tahap selanjutnya yaitu seleksi wawancara. Terdapat beberapa pos penjurian antara lain pos kebudayaan, pos bahasa asing, pos public speaking, pos psikologi, pos pariwisata, dan pos minat bakat. Masing-masing pos diisi oleh juri-juri yang sudah pengalaman di bidangnya masing-masing. 

3. Tes Narkotika dan Obat-Obatan Terlarang oleh BNN Sleman
Hal baru dalam rangkaian seleksi Dimas Diajeng Sleman tahun 2016 yaitu tes narkotika dan obat-obatan terlarang, tujuannya agar finalis Dimas Diajeng terpilih nantinya benar-benar dapat menjadi role model generasi muda untuk tidak menggunakan narkotika dan obat-obat terlarang.

4. Sugeng Rawuh Party
Sugeng Rawuh Party kali ini diadakan di Ndoro Ajoe Resto, acara intinya adalah pengumuman 30 finalis Dimas Diajeng Sleman terpilih (15 finalis Dimas dan 15 finalis Diajeng). Setelah acara selesai, ketigapuluh finalis dipasangkan berdasar tinggi badan dan diberi pengarahan mengenai apa saja yang harus mulai disiapkan untuk rangkaian panjang proses pembekalan sampai grand final.

Pembekalan Finalis Dimas Diajeng Sleman ini memakan waktu kurang lebih satu hingga satu setengah bulan. Biasanya dilaksanakan setiap weekend agar semua peserta bisa hadir. Materi yang diberikan beragam, mulai dari pengembangan karakter, organisasi dan birokrasi di Sleman, keprotokolan, kepemimpinan dan kepemudaan, public speaking, dll. Selain itu finalis Dimas Diajeng Sleman 2016 juga diberi beberapa tugas seperti meneruskan acara tahunan Dimas Diajeng Sleman yang bernama Culturism, berfoto di objek-objek wisata Sleman, dan membuat paper. Masa-masa pembekalan ini adalah masa yang paling menguras emosi dan bikin capek karena selain kegiatan yang sudah saya sebut di atas, ada lagi satu kegiatan yang dilaksanakan hampir tiap hari, mulai dari sore sampai malam hari. Latihan opening dance! Opening dance-nya Dimas Diajeng Sleman memang terkenal unik dari tahun ke tahun. Untuk tahun ini, opening dance nya banyak gerakan-gerakan njunjung, nggendhong, atau angkat teman sendiri. Bahkan ada beberapa part yang para wanita harus bisa angkat teman wanitanya sendiri. Opening dance ini juga menjadi kenangan sendiri buat saya karena saya harus dua kali bolak-balik pesan 30 payung hitam untuk properti menari :))

Karantina Pemilihan Dimas Diajeng Sleman 2016 dilaksanakan di Hotel UNY selama 4 hari 3 malam. Hari pertama sampai ketiga diisi dengan pemberian materi, sedangkan malam harinya digunakan untuk latihan opening dance. Pada malam ketiga atau malam terakhir karantina, diadakan malam unjuk bakat sekaligus gala dinner untuk para duta wisata daerah lain yang telah hadir untuk grand final esok hari. Grand final diselenggarakan di Auditorium Universitas Sanata Dharma, sejak pagi kami sudah ada di sana untuk serangkaian gladi bersih yang dilanjutkan dengan make up, memakai sanggul, dan persiapan lainnya. Semua kegiatan Dimas Diajeng Sleman dapat diakses melalui media sosial kami: Instagram @dimjengsleman dan Facebook Dimas Diajeng Sleman. 

0 komentar: